Mathetes: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes <p>MATHETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Bethel Samarinda dengan scope penelitian meliputi Teologi Biblika, Teologi Sistematika, Teologi Praktika dan Pendidikan Kristen.</p> Sekolah Tinggi Teologi Bethel Samarinda en-US Mathetes: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2721-9771 Model Pemberitaan Injil yang Relevan: Kajian Terhadap Pendekatan Kontekstual dalam Misi Gereja di Era Kontemporer https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/50 <p>Pemberitaan Injil sebagai tugas utama bagi orang percaya, sesuai dengan rencana Allah untuk mengembalikan manusia ke desain awal-Nya kekekalan. Akibat kejatuhan manusia dalam dosa, yang diakibatkan oleh mendengarkan kebohongan iblis daripada kebenaran Allah, manusia terpisah dari Allah meski diciptakan dalam gambaran-Nya. Namun, Allah telah merencanakan penebusan segera setelah kejatuhan, dengan janji bahwa keturunan perempuan akan meremukkan kepala ular (lihat Kejadian 3:15), menandakan kedatangan Juruselamat. Penginjilan adalah panggilan untuk menyampaikan kabar baik tentang keselamatan melalui Yesus Kristus, untuk mengembalikan manusia kepada Allah dan memberikan arti sejati dalam&nbsp; kekekalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu melakukan studi pustaka (literature study) terhadap berbagai sumber literatur berupa jurnal teologi ataupun &nbsp;buku-buku yang sesuai pokok bahasan dengan menggunakan prinsip-prinsip hermeneutik Alkitab. &nbsp;Untuk mendapatkan deskripsi yang menyeluruh, peneliti juga mengumpulkan data berdasarkan observasi lapangan dengan melakukan wawancara terhadap informan penelitian. Implikasi praktis menunjukkan bahwa langkah-langkah kecil dalam penginjilan dapat berdampak signifikan dalam memperluas Kerajaan Allah. Implikasi teoritis menekankan pentingnya kontekstualisasi dan peran komunitas dalam mendukung misi gereja. Penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi berbagai topik, seperti perubahan budaya, peran teknologi, dan penginjilan dalam masyarakat multikultural. Dengan demikian, penelitian ini memberikan wawasan tentang cara-cara efektif untuk menyampaikan Injil dalam konteks dunia yang terus berubah.</p> Widya Wakid Titik Suliyah Daryatmo Putri Copyright (c) 2024 Widya Wakid, Titik Suliyah Daryatmo Putri https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 106 115 Keteladanan Guru Sebagai Pelaku Firman Berdasarkan Titus 2:6-8 Terhadap Minat Belajar Siswa https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/51 <p>Keteladanan menjadi bagian sangat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya seseorang. Seorang guru bukan hanya sekedar mengajar dan memberikan ilmu pengetahuan begitu saja tetapi memiliki peran yang sangat strategis bagaimana caranya membuat suasana belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga murid dengan antusias mengikuti pelajaran dan dengan mudah memahami materi pelajaran yang diterimanya. Pada kenyataannya, guru tidak selalu mampu mewujudkan tercapainya tujuan tersebut karena rendahnya minat siswa untuk belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis tentang keteladanan guru sebagai pelaku Firman serta dampaknya terhadap minat belajar siswa. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dan strategi yang digunakan adalah grounded theory karena dalam penelitian ini sumber data yang diperlukan meliputi wawancara dan observasi. Dari hasil analisis teks Titus 2:6-8 terdapat 4 penerapan keteladanan guru yang harus diterapkan yaitu: Menguasai diri dalam segala hal, jadilah diri sendiri, bersungguh-sungguh dalam pengajaran, sehat dan tidak bercela. Siswa akan&nbsp; lebih proaktif dan bersemangat dalam belajar apabila guru tersebut dapat memberikan contoh secara nyata baik dalam masyarakat luas maupun secara khusus dalam lingkungan sekolah dan berbanding terbalik dengan cara guru yang lebih mementingkan teori tanpa melakukan sebuah tindakan nyata.</p> Lucyana Henny Moniaga Satrini Datu La'bi Copyright (c) 2024 Lucyana Henny Moniaga, Satrini Datu La'bi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 116 127 Membangun Kecerdasan Spiritual: Peran Pendidikan Agama Kristen Pada Anak Sekolah Minggu https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/59 <p>Pendidikan agama Kristen di Sekolah Minggu memiliki peran penting dalam membentuk kecerdasan spiritual anak-anak. Permasalahan yang dihadapi yaitu sejauh mana pendidikan agama Kris­ten di Sekolah Minggu mampu membentuk dan memperkaya kecerdasan spiritual anak-anak. Tujuan penelitian yaitu untuk menyelidiki dan memberikan pemahaman secara mendalam dampak pendidikan agama Kristen pada pengembangan kecerdasan spiritual anak-anak di Sekolah Minggu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dari berbagai sumber kepustakaan untuk menghasilkan pemahaman menyeluruh dan mendukung pembuatan kesimpulan. Hasil menun­jukan bahwa Kecerdasan spiritual menjadi fokus utama dalam pengembangan anak-anak di Sekolah Minggu, menekankan partisipasi dalam praktik keagamaan dan pengelolaan emosi. Interaksi aktif antara guru dan anak-anak, didukung oleh metode pengajaran yang efektif dan integrasi teknologi, berperan penting dalam membentuk karakter dan kecerdasan spiritual mereka. Evaluasi menyeluruh terhadap re­spons siswa dan partisipasi orang tua menjadi kunci untuk memastikan efektivitas pendidikan agama Kristen di Sekolah Minggu.</p> Firmina Mea Odilia Since Meak Copyright (c) 2024 Firmina Mea, Odilia Since Meak https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 128 144 Penerapan Prinsip "Golden Rules" Matius 7:12 dalam Strategi Pemasaran untuk Optimalisasi Kepuasan Pelanggan dan Kinerja Perusahaan: Analisis Hermeneutika dan Eksegesis https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/53 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan prinsip hermeneutika dan eksegesis terhadap Matius 7:12 dalam merumuskan strategi pemasaran yang bertujuan untuk optimalisasi kepuasan pelanggan dan peningkatan kinerja perusahaan. Matius 7:12, yang dikenal sebagai "Golden Rule," mengajarkan pentingnya memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Melalui pendekatan hermeneutika, penelitian ini mengeksplorasi konteks sejarah dan budaya dari ayat tersebut, sementara analisis eksegesis berfokus pada teks bahasa aslinya untuk memahami makna yang lebih dalam. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa penerapan "Golden Rule" dalam strategi pemasaran dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan, meningkatkan kepuasan mereka, dan secara signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan. Studi ini juga menyoroti bagaimana nilai-nilai etika yang diambil dari ajaran Yesus dapat diintegrasikan ke dalam praktik bisnis modern untuk mencapai keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang.</p> Tomy Wibiksono Copyright (c) 2024 Tomy Wibiksono https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 145 156 Penganiayaan Berupa Bullying Berdasarkan Kitab Ayub dan Implikasinya Bagi Kehidupan Anak Didik di Sekolah https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/54 <p>Penganiayaan tidak hanya terjadi pada orang dewasa melainkan juga dapat dialami oleh anak-anak. Pada dewasa ini, kasus bullying pada anak kerap menghiasi wacana tanah air, jika dilihat dimedia sosial sampai dengan berita di televisi bahkan, tidak jarang anak-anak tersebut ada dilingkungan sekolah yang dimana tempat pembelajaran untuk mengutamakan dasar negara yaitu Kebhinekaan Tunggal Ika. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi Bagaimana penganiayaan khususnya bullying pada anak. Bagaimana kaitannya penganiaayaan bulying pada anak sekarang ini jika dikaitkan dengan penganiaayaan pada masa Ayub, Apakah Implikasinya penganiayaan berupa bullying berdasarkan kitab ayub terhadap anak-anak didik disekolah. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan.&nbsp; Data pustaka dianggap andal dalam menjawab bidang penelitian.</p> Yamotani Waruwu Copyright (c) 2024 Yamotani Waruwu https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 157 169 Membedah Penyakit dalam Gereja Berdasarkan Perspektif Teologia Paulus dalam 1 Korintus 3:1-9 https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/55 <p>Penyakit dalam gereja adalah kondisi yang serius yang dapat menghambat pertumbuhan dan kesaksian gereja. Dalam konteks gereja, penyakit dalam gereja dapat diartikan sebagai kondisi di mana anggota gereja mengalami perpecahan atau perselisihan. Artikel ini bertujuan untuk membedah penyakit dalam gereja berdasarkan 1 Korintus 3:1-9. Berbagai penyakit dalam gereja dalam 1 Korintus 3:1-9 antara lain: a) manusia duniawi, manusia duniawi adalah mereka yang cara berpikir dan tindakannya dipengaruhi oleh keinginan daging atau keduniawian, tidak dipimpin oleh Roh Kudus, dan masih terikat oleh dosa; b) belum dewasa rohani, menunjukkan ketidakmampuan seseorang untuk bertumbuh di dalam Kristus; c) Iri hati, menurut Alkitab berarti perasaan tidak puas dengan apa yang dimiliki orang lain dan cenderung menyalahgunakan keinginan untuk mencapai tujuan sendiri; d) perselisihan, orang-orang yang gemar berselisih, beradu pendapat secara tajam, hingga berkelahi secara fisik, sedang merasa bahwa diri mereka sedang bertanding atau berperang untuk memperebutkan sesuatu.</p> Kornelius Gulo Yamotani Waruwu Copyright (c) 2024 Kornelius Gulo, Yamotani Waruwu https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 170 179 Studi Biblika Tentang Membayar Pajak Kepada Pemerintah Ditinjau dari Roma 13:1-7 https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/56 <p>Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-Undang. Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak atau “tax complience” hingga saat ini masih tergolong rendah. Alasanya, masih adanya anggapan di kalangan umat kristen bahwa membayar pajak kepada pemerintah itu tidak Alkitabiah. Selain itu didalam penafsiran Alkitab sendiri masih ada perbedaan persepsi dari beberapa teolog dalam menafsirkan kata <em>eksousia, </em>ada teolog yang mengartikannya dengan hakim, ada yang mengartikannya&nbsp; dengan penguasa dan pemerintah. Hal itu juga menjadi salah satu penyebab orang percaya masih ragu apakah pemerintah dalam hal ini pemerintah Indonesia termasuk dalam <em>eksousia</em> yang dimaksud dalam Kitab Roma. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu metode analisa kontekstual. Hasil penulisan yaitu membayar pajak kepada pemerintah adalah merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh orang percaya, karena pemerintah itu adalah hamba Allah yang diberi kuasa oleh allah untuk mendatangkan kebaikan bagi umat manusia. Sehingga dengan melakukan kewajiban membayar pajak kepada pemerintah merupakan adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah.</p> Singgih Atmadi Copyright (c) 2024 Singgih Atmadi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 180 191 Manajemen Pelayanan Anak di Gereja: Optimalisasi Sekolah Minggu untuk Pembinaan Karakter Anak https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/57 <p>Manajemen pelayanan anak di gereja memegang peranan penting dalam mendukung pembinaan karakter anak melalui Sekolah Minggu. Dengan perencanaan program yang terstruktur, pelatihan rutin bagi para pengajar, serta penggunaan alat peraga dan media pembelajaran yang interaktif, Sekolah Minggu dapat menciptakan lingkungan yang aman, menyenangkan, dan relevan bagi anak-anak. Selain itu, kolaborasi antara gereja, guru, dan orang tua merupakan faktor kunci dalam memperkuat pembinaan karakter anak, baik di gereja maupun di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pentingnya pengelolaan yang efektif dalam memaksimalkan peran Sekolah Minggu sebagai sarana pembentukan karakter anak. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi Sekolah Minggu melalui manajemen yang baik berkontribusi signifikan terhadap perkembangan moral dan spiritual anak. Manajemen pelayanan anak yang terencana dengan baik akan membantu membentuk generasi muda yang memiliki fondasi karakter Kristiani yang kuat dan mampu mengatasi tantangan hidup dengan nilai-nilai moral yang tinggi.</p> Dwi Lestariningsih Candra Agung Pambudi Copyright (c) 2024 Dwi Lestariningsih, Candra Agung Pambudi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 192 203 Peran Pendidikan Agama Kristen dalam Membangun Kesadaran Spiritualitas Peserta Didik https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/58 <p>Pendidikan Agama Kristen dalam membangun kesadaran spiritualitas peserta didik, yang merupakan elemen penting dalam pembentukan identitas diri yang kuat dan bermakna. Kesadaran spiritual yang tinggi membantu siswa memahami tujuan hidup mereka dan merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap aspek kehidupan, yang pada gilirannya mendorong sikap optimis dan penuh harapan di tengah tantangan hidup. Lebih jauh, kesadaran ini juga memperkuat hubungan sosial yang sehat dan harmonis, di mana siswa menjadi agen perubahan positif dalam komunitas mereka. Dengan demikian, pendidikan agama Kristen tidak hanya membentuk siswa menjadi individu yang berprestasi secara akademis, tetapi juga menjadikan mereka pribadi yang seimbang, bermoral, dan berkontribusi bagi kebaikan bersama. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaiman Pendidikan Agama Kristen memiliki peran penting dalam membentuk peserta didik membangun kesadaran spiritual. Metode yang digunakan Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka. Hasilnya adalah PAK tidak hanya mengajarkan ajaran agama, tetapi juga membentuk pribadi yang matang secara intelektual, moral, dan spiritual. Guru PAK berperan dalam mengembangkan perilaku etis dan bertanggung jawab yang sejalan dengan nilai-nilai Kristiani. Kesadaran spiritual yang ditanamkan melalui PAK memperkuat identitas diri, menciptakan hubungan sosial yang harmonis, dan meningkatkan prestasi akademik.</p> Dwi Lestariningsih Copyright (c) 2024 Dwi Lestariningsih https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 204 213 Dampak Pengajaran Seks Menurut Alkitab Bagi Pasangan Suami Istri Untuk Keharmonisan Keluarga https://sttbethelsamarinda.ac.id/e-journal/index.php/mathetes/article/view/20 <p>Saat ini banyak permasalahan keluarga yang terjadi akibat komunikasi yang tidak baik. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka bisa terjadi perceraian dalam keluarga. Dan jika diteliti lebih mendalam, pasangan suami istri yang ingin bercerai mempunyai masalah serius dalam hubungan seks suami istri. Tulisan penelitian ini memberikan solusi supaya pasangan-pasangan suami istri dapat memiliki hubungan seks yang baik dan memiliki komunikasi yang baik, sehingga tercipta keluarga yang harmonis. Dan solusi yang paling tepat adalah dengan memberikan pengajaran seks bagi pasangan-pasangan suami istri. Pengajaran seks yang diberikan harus benar menurut Alkitab, dikupas secara detail, sesuai dengan kebutuhan pasangan suami istri, dan menjawab semua permasalahan yang ada. Pengajaran seks bagi pasangan suami istri dapat difasilitasi oleh gereja dengan membuka kelas-kelas pemuridan. Gereja sebagai tubuh Kristus harus dapat menjadi solusi bagi pasangan-pasangan suami istri yang sedang mengalami masalah menjadi pasangan-pasangan suami istri yang harmonis di dalam Tuhan.</p> Linutama Setiyawan Ferry Simanjuntak Copyright (c) 2024 Linutama Setiyawan, Ferry Simanjuntak https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-11-16 2024-11-16 5 2 214 225